Saat
ini saya ingin membahas sebuah jurnal yang berjudul “Perilaku Penggunaan
Internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan”
pada jurnal tersebut dituliskan bagi kalangan remaja Indonesia, khususnya remaja SMP dan SMA,
internet bukanlah hal yang asing, terutama bagi remaja di perkotaan. Dilihat dari perkembangan usianya, remaja tingkat SMP dan SMA
merupakan remaja awal yang sedang berada di dalam krisis identitas, cenderung
mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, selalu ingin mencoba hal-hal baru, mudah
terpengaruh dengan teman-teman sebayanya (peer groups), dan juga mulai suka memperluas
hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan teman sebaya, baik
laki-laki maupun perempuan (Moenks dan Knoers: 2006, dan Sarwono, 2004: 24). Oleh karena
itu, perkembangan internet yang cukup pesat disertai minat yang besar dapat memberikan
hasil yang baik maupun buruk bagi mereka tergantung dari aktivitas online yang mereka
lakukan sewaktu mereka mengakses internet.
Quarterman dan Mitchell (dalam Herring, Susan C. :1996) membagi manfaat internet dalam empat kategori, yaitu:
1) Internet sebagai media komunikasi, merupakan manfaat internet
yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi
dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2) Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup,
FTP dan WWW (World Wide Web – jaringan
situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
3) Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan
internet yang pesat, menjadikan WWW sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
4) Manfaat komunitas, internet membentuk masyarakat baru yang
beranggotakan para pengguna internet dari seluruh dunia. Dalam komunitas ini
pengguna internet dapat berkomunikasi, mencari informasi, berbelanja, melakukan
transaksi bisnis, dan sebagainya. Karena sifat internet yang mirip dengan dunia kita
sehari-hari, maka internet sering disebut sebagai cyberspace atau virtual world (dunia
maya).
Dalam jurnal tersebut juga membahas penggunaan internet yang ditinjau dari perkembangan kognitif dan social remaja, Piaget menjelaskan bahwa pada tahap ini terjadi kematangan kognitif pada remaja, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi remaja berpikir secara abstrak, dimana seorang remaja tidak lagi terbatas pada hal-hal yang aktual atau pengalaman yang nyata sebagai dunia kognitif mereka
(Papalia dan Olds: 2001).
Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk menentukan tindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja dalam berperilaku banyak dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok teman sebaya (peer groups), dan dalam jurnal tersebut juga dibahas mengenai kepentingan penggunaan internet bagi remaja, yaitu
- Mencari sumber-sumber/bahan-bahan terkait dengan mata
pelajaran atau tugas sekolah
- Mencari informasi kesehatan
- Mencari berita atau informasi peristiwa-peristiwa terkini yang
terjadi di dunia, baik di dalam negeri maupun luar negeri
- Mencari informasi pendidikan selanjutnya
- Mencari informasi terkait dengan hobi atau minat, seperti:
otomotif, membaca buku, dll.
- Mencari informasi hiburan
- Mengirim atau menerima pesan email
- Mengunjungi situs social networking, seperti:
friendster, facebook,myspace,dll.
- Mencari gambar, seperti: kartun, wallpaper, screen
saver, artis yang disukai, dll
- Chatting dengan teman atau orang lain
- Men-download lagu
- Mengirim atau menerima pesan email
- Bermain game online
- Mengunjungi situs-situs pornografi
- Blogging
- Membeli produk secara online, misalnya buku, musik, mainan
atau pakaian
- Membaca komik online
Jadi kesimpulannya,
pada sebagian besar remaja, perilaku penggunaan internet sangat dipengaruhi
oleh perkembangan kognitif dan sosialnya, dimana terkadang dapat membawa dampak
positif dan negative dari perkembangan tersebut terhadap penggunaan internet.
Sumber: http://palimpsest.fisip.unair.ac.id/images/pdf/astutik.pdf