Selasa, 27 Maret 2012

Kepribadian Positif dan Kepribadian Negatif


Apa sih kepribadian itu??

Secara umum kepribadian itu adalah gambaran saat seseorang tampil dihadapan orang lain dan akhirnya menimbulkan kesan bagi individu lain. Ada juga beberapa definisi secara umum mengenai kepribadian, antara lain:
  1.  Cara manusia untuk bereaksi atau berinteraksi dengan individu lainnya. 
  2.   Bentuk keterkaitan antara jiwa dan sikap seseorang. Jika seseorang mempunyai jiwa yang santun maka implementasinya pun akan baik dan sebaliknya.
Jadi kepribadian sebenarnya adalah corak perilaku dan kebiasaan yang akhirnya menjadi ciri khas dari orang tersebut.

Apakah kepribadian dapat berkembang?? ^ o ^

Ya, kepribadian dapat berkembang sebab kepribadian itu sebenarnya bersifat dinamis, selama orang tersebut mau belajar, menambah pengalaman serta kreativitas atau ketrampilannya maka kepribadian orang tersebut dapat terus berkembang semakin matang, bergantung kearah mana orang tersebut mau mengembangkan kepribadiannya..... ke arah positif?? Atau arah negatif??

Sebelum membahas mengenai 2 macam kepribadian diatas..... ternyata kepribadian memiliki 2 gaya lho!!  O_O 
 truz maksudnya gaya kepribadian itu apa sih??
Gaya kepribadian itu ternyata perilaku, cara bicara, cara berpikir, cara berinteraksi, serta perasaan kita terhadap orang lain yang muncul secara berulang-ulang dan dinamis.

2 gaya kepribadian, yaitu:

  •  Gaya kepribadian warisan, yang dimaksud dengan gaya kepribadian warisan adalah gaya kepribadian tertentu yang diwarisi dari orangtua kita, seperti pepatah yang menyatakan “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”.
  • Gaya kepribadian pengaruh lingkungan, kita hidup di dunia tidaklah sendirian, kita hidup dalam suatu lingkungan yang terdiri dari benda-benda fisik yang ada disekitar kita, keadaan sosial dan ekonomi,iklim, alat komunikasi, kebudayaan dan manusia lainnya. Semua unsur ini saling bergantian mempengaruhi dalam membentuk gaya kepribadian kita tanpa kita sadari.
Setelah kita mengetahui 2 gaya kepribadian diatas, maka saya akan membahas mengenai macam-macam kepribadian. Seperti yang telah saya tuliskan sebelumnya bahwa macam-macam kepribadian secara umumnya ada 2, yaitu:
  • Kepribadian positif, merupakan kepribadian yang memuat sifat-sifat baik (bukan seperti malaikat ya... ^_^) dimana sifat baik tersebut dapat membantu untuk mewujudkan cita-cita kita, memberikan ketenangan, kebahagiaan dan ketentraman pada jiwa kita.
Ciri-ciri orang yang memiliki kepribadian positif:
  • Iman yang kuat, jika disekitar kita ada orang yang memiliki iman yang kuat bersyukurlah kita, karena berarti kita berada didekat orang yang berkepribadian baik(positif). Dalam jiwa orang-orang yang seperti ini terdapat kepasrahan dan kepercayaan bahwa tuhan itu murah hati ( bukan berarti mereka tidak berusaha lho.... ^o^)
  • Cara pandang yang jelas, orang seperti ini mengetahui apa yang diinginkannya dalam jangka pendek, menengah, panjang dalam kehidupan dan mereka juga mengetahui alasan mereka dalam menginginkan sesuatu serta cara mendapatkannya.
  • Penuh solusi, orang yang berkepribadian positif saat menghadapi kesulitan-kesulitan mereka tidak akan pernah menyerah untuk mencari solusi dan mereka akan tetap maju unuk mencapai tujuannya.
  • Belajar dari kesulitan, orang yang berkepribadian positif sebenarnya tidak hanya terfokus pada pemecahan masalah saja, tetapi juga mengambil pelajaran dari setiap masalah yang dihadapi agar tidak terjatuh ke 2x nya pada lubang yang sama di masa selanjutnya.
  • Hidup dengan cita-cita dan perjuangan, bagi orang yang berkepribadian positif cita-cita adalah fondasi untuk tetap maju, sebab tanpa cita-cita, segala sesuatunya akan terhenti. Orang seperti ini juga menjunjung tinggi sikap hidup memuliakan orang lain (menghormati, menghargai, menolong, ramah)
  • Memiliki sikap rendah hati, tujuan dari sikap rendah hati sebenarnya adalah memberikan suatu arahan dalam menjalani kehidupan yang sebenarnya dan untuk mencoba meruntuhkan sikap sombong dan kikir terhadap orang-orang yang diberi kenikmatan lebih.
2. Kepribadian negatif, kepribadian yang memuat sifat-sifat buruk dimana kondisi hati dan pikiran selalu dipenuhi oleh prasangka-prasangka buruk. Sebab fondasi kejiwaannya sudah tidak baik yang akhirnya memunculkan perilaku yang cenderung tidak baik.

Ciri-ciri orang berkepribadian negatif:
  • Manipulatif, orang yang memiliki kepribadian negatif senang memanipulasi dengan mencari titik kelemahan orang lain dan memanfaatkan kelemahan orang tersebut. Orang-orang seperti ini dapat menghancurkan kepercayaan diri, menghilangkan identitas diri kita. Jadi jika kita tidak suka ditipu maka jangan suka menipu, jika tidak senang dibohongi maka jangan suka berbohong, dan bila tidak suka dikhianati maka jangan suka mengkhianati orang lain.
  • Suka mencari aib orang lain, orang yang berkepribadian negatif, selalu disibukkan dengan mencari dan menyebarkan aib orang lain, selain itu orang seperti ini selalu mencela segala sesuatu yang menurutnya tidak bagus di matanya, serta tidak mampu menghargai hasil karya orang lain.
  • Keras hati, orang dengan ciri seperti ini selalu merasa ia adalah orang yang paling benar walaupun sebenarnya salah dan hal yang mereka pikirkan hanyalah mengenai kenyamanan mereka sendiri (egois, sombong).
  • Bersikap keras, mereka yang memiliki ciri seperti ini adalah orang yang tidak mengenal batasan antara privasi orang lain, tidak menghargai perasaan orang lain ( selalu membuat orang lain terhina dan tertekan) dan pada umumnya orang dengan pribadi negatif seperti ini cenderung gegabah, panik dan meledak-ledak emosinya dalam mengerjakan sesuatu., serta mereka juga tidak dapat berpikir panjang karena emosi selalu menguasai pikiran mereka.
  • Tidak punya rasa malu, orang yang berkepribadian negatif tidak akan malu untuk berbuat sesuai keinginannya, dan menurut Abu Hasan Al Mawardi, malu terdiri dari 3 macam:
Ø  Malu kepada Tuhan
Ø  Malu kepada manusia
Ø  Malu kepada diri sendiri
Jika seseorang sudah tidak memiliki rasa malu baik kepada Tuhan, manusia dan diri sendiri lalu menurut kalian apa yang dapat mengedalikan perilaku mereka?
  • Tidak pernah puas, memang setiap manusia sebenarnya tidaklah akan pernah puas dengan apa yang ada, tetapi bagi orang yang berkepribadian negatif mereka akan menuntut kepada orang lain untuk memuaskan keinginannya dan bukan dengan usaha mereka sendiri.

Lalu bagaimanakah cara kita untuk merubah kepribadian negatif menjadi positif??

Ada 5 cara untuk merubah kepribadian negatif menjadi positif, yaitu:
  • Kebiasaan bersyukur, jika kia ingin mengubah diri menjadi pribadi yang berkualitas harus mampu melakukan kebiasaan “bersyukur” dalam kondisi apa pun. Memang bukan hal yang mudah untuk bersyukur, tapi kita dapat secara bertahap dengan mensyukuri kehidupan, nikmat, kesehatan, keluarga, sahabat dan lama kelamaan kita akan terbiasa bersyukur atas kesusahan dan situasi yang buruk sekalipun.
  • Kebiasaan berempati, empati adalah salah satu unsur penting dalam berhubungan baik dengan sesama. Orang yang memiliki empati dalam hatinya akan dapat merasakan perasaan orang lain, serta mengerti keinginan dan motif dibalik sikap orang lain.
  • Kebiasaan mendahulukan yang penting, ini merupakan pembiasaan yang tidak kalah penting, dengan mendahulukan urusan-urusan yang penting kita jadi memiliki prioritas, sehingga langkah-langkah hidup kita menjadi sistematis, karena kita tahu sesuatu yang harus didahulukan dan yang harus diakhiri.
  • Kebiasaan bertindak, jika ingin memilki kepribadian yang berkualitas maka kita harus melakukan pembiasaan-pembiasaan bertindak,bergerak, dan berusaha dalam meraih sesuatu yang kita kehendaki dengan kemampuan kita sendiri.
  • Kebiasaan hidup jujur, kebiasaan ini tidak hanya kita lakukan kepada diri sendiri tapi juga terhadap orang lain, mengatakan kebenaran walaupun beresiko, merupakan bentuk komitmen positif yang dapat melatih kita menjadi pribadi yang teguh. Jadi kejujuran terbentuk dari kesadaran diri sendiri dan kebiasaan kita.
Demikian pembahasan saya mengenai Kepribadian dan cara merubahnya....
Semoga bermanfaat bagi para pembaca.......
oya jangan lupa tinggalkan jejaknya ya.... ^____^


Daftar Pustaka
http://www.anneahira.com/psikologi-kepribadian.html
Aziz, abdul.2010. Aktivasi Berpikir Positif, Yogyakarta; Buku Biru.
Moena, naylil.2011. Kenali Ragam Kepribadian yang Disukai& Dibenci Orang Lain, Yogyakarta;Diva          Press.
Young.G,gregory.2009. Membaca Kepribadian Orang, Yogyakarta; Think.

Rabu, 21 Maret 2012

KONSEP KESEHATAN MENTAL


Yeahhh.... akhirnya masuk semester 4 :D dan seperti biasa tugas softskill selalu ada dari semester 1 hingga sekarang .... tapi bedanya tugas softskill saya yang sekarang adalah mengenai “Kesehatan Mental”...... :O

Yahhh... jujur ja sebenarnya pas tau dapat matakuliah softskill “kesehatan mental” saya sempat bingung kesehatan mental?? Maksudnya paa??  Dan kalian pasti juga bingung “kesehatan mental” truz harus sesehat pa sih mangnya mental kita??

Untuk menjawab semua pertanyaan itu gw akan mulai dari....

“Sehat....”

Sehat menurut saya tidak ada keluhan-keluhan dan penyimpangan-penyimpangan atas tubuh kita...

Sedangkan menurut para ahli...
  •   Parson, sehat merupakan kemampuan optimal seseorang untuk menjalankan peran dan tugsnya secara efektif.
  • Parkins, sehat itu merupakan keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk, fungsi tubuh dan berbagai faktor yang mempengaruhinya
  • White, sehat adalah keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa tidak memiliki keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan apapun.
  • UU Kesehatan RI No 23 Tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera tuubuh,jiwa, sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Dan apa sih yang dimaksud sehat secara fisik,psikis dan sosial??

  • Sehat secara fisik itu tubuh yang terbebas dari penyakit-penyakit fisik, tidak memiliki kecacatan serta kelemahan fisik dalam berbagai bentuk.
  • Sehat secara psikis, orang yang terbebas dari segala bentuk kelainan perilaku dan gangguan kejiwaan ( introvert, maniac, gangguan orientasi seks, paranoid, cemburu berlebihan, serta rasa cemas,waspada, dan takut yang berlebihan) atau dapat dikatakan terdapat kesadaran psikologis dari individu terhadap keberadaan serta kedudukannya ditengah komunitas.
  • Sehat secara sosial, orang yang dapat diterima dalam kehidupan sosialnya (Kehidupan keluarga, tetangga serta masyarakat)

Truss “kesehatan mental” awalnya darimana??

Berawal dari zaman prasejarah- abad 18, dimana gangguan-gangguan baik mental maupun fisik  berasal dari roh jahat, halilintar, dan mantera-mantera dari musuh. Untuk penyembuhan pada zaman ini  menggunakan perawatan-perawatan menggosok, menjilat, menghisap, menggunakan mantera, sihir hingga penyiksaan fisik.

Pada abad 19, dimana terjadi perubahan dalam menangani penderita penaykit mental oleh Philip Pinel dan Dorothea Dix yang memunculkan cara yang lebih manusiawi dengan tidak merantai pasien-pasien penyakit mental.

Masuk pada ahun 1920-1930, terjadi perubahan treatment untuk menangani para penderita penyakit mental di Eropa, dan perubahan treatmentnya adalah
  • Treatment yang dilakukan didalam rumah sakit diganti dengan treatment diluar rumah sakit.
  •  Treatment yang dilakukan tidak perlu adanya sertifikasi.
  • Treatment dilakukan dirumah pasien, agar pasien merasa lebih nyaman.
Sedangkan pada tahun 1940, dalam terapi untuk menangani para penderita penyakit mental menggunakan teknik elektroterapi atau mengaplikasikan listrik ke otak.

Pada tahun 1952-1960,  untuk menangani para penderita penyakit mental selain menggunakan treatment-treatment yang diatas, mereka juga diberikan obat antipsikotik kovensional.

Akhirnya pada tahun 1961, Thomas Szasz menyatakan bahwa sakit mental sebenarnya tidaklah betul-betul sakit, tetapi merupakan tindakan seseorang yang secara mental tertekan karena harus bereaksi terhadap lingkungannya, dan sampai sekarang masih digunakan.

Jadi, sebenarnya sakit mental itu adalah ketidakmampuan seseorang dalam menghadapi tuntutan-tuntutan dari lingkungannya yang akhirnya membuat ia menjadi tertekan yang akhirnya memunculkan perilaku-perilaku yang menurut banyak orang adalah perilaku yang tidak normal.

Tugas saya yang ke-2 mengenai “Perkembangan Kepribadian.....”

Perkembangan kepribadian yang saya ketahui ada 2, yang pertama adalah menurut Erikson dan yang kedua adalah menurut Freud.

Berikut adalah penjelasan mengenai Perkembangan Kepribadian menurut Erikson......
  • Menurut Erikson terdapat 8 tahap perkembangan dimana 4 tahap yang pertama terjadi pada masa bayi dan anak-anak, sedanagkan tahap ke-5 terjadi pada masa adolsence atau remaja dan 3 tahap terakhir terjadi pada masa dewasa dan lanjut usia.
8 Tahap itu antara lain:
  • Kepercayaan Vs Kecurigaan, tahap ini terjadi selama tahap sensorik-oral, dimana dasar pengharapan bayi terjadi pada hubungan-hubungan pertama dengan orangtua keibuan dan dapat dipercaya terhadap kebutuhan-kebutuhannya. Jika tidak terjadi atau mengalami kegagalan pada tahap diatas maka akan timbul rasa curiga atau ketidakpercayaan bayi pada sang ibu.
  • Otonomi Vs Perasaan Malu dan Keragu-raguan, pada tahap ini anak mempelajari apa yang diharapkan dari dirinya (kewajiban dan haknya). Jika sang anak mampu mengendalikan diri maka akan timbul rasa bangga, sedangkan jika sang anak kehilangan atau tidak mampu mengontrol dirinya sendiri maka akan timbul rasa malu dan ragu-ragu.
  • Inisiatif Vs Kesalahan, pada tahap ini adalah hasil dari tahap sebelumnya. Jika pada tahap sebelumnya sang anak berhasil maka akn timbul rasa inisiatif, sedangkan jika pada tahap sebelumnya terjadi kegagalan maka pada tahap ini sang anak akan memiliki perasaan bersalah dalam mencapai tujuannya.
  • Kerajinan Vs Inferioritas,  pada tahap ini anak sudah masuk pada masa sekolah dimana perhatiannya telah terpusatkan pada kegiatan sekolah dan tugas-tugas sekolah. Jika pada tahap ini terjadi kegagalan maka anak tersebut memiliki perasaan rendah diri karena takut tidak berhasil dalam kegiatan serta tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
  • Identitas Vs Kekacauan Identitas, pada tahap ini adalah masa remaja dimana remaja masuk pada tahap mencari identitas diri, karena mereka dituntut untuk mengetahui “Siapa saya??” dan “Siapa saya dalam masyarakat??” Jika terjadi kegagalan maka ia akan mengalami perasaan terisolasi, cemas dan hampa (Kekacauan identitas).
  • Keintiman Vs Isolasi, tahap ini terjadi pada orang-orang dewasa awal (20-40 tahun) dan pada tahap ini orang-orang dewasa awal menginginkan hubungan-hubungan yang intim dan akrab. Jika mengalami kegagalan maka ia akan mengisolasi dirinya atau membatasi dirinya dalam berhubungan dengan orang lain.
  •  Generativitas Vs Stagnasi, tahap ini terjadi pada orang-orang paruh baya (50-60 tahun) dimana mereka akan lebih memperhatikan apa yang telah mereka hasilkan selama ini dan apa yang telah mereka lakukan untuk generasi-generasi muda. Jika pada tahap ini terjadi kegagalan maka mereka akan mengalami stagnasi atau terhenti pada tahap ini.
  • Integritas Vs Keputusasaan, tahap yang terjadi pada lansia (70-80 tahun) dimana keadaan seseorang setelah memelihara benda-benda dan orang-orang yang mereka sayangi dan jika tahap ini berhasil, maka mereka akan menyesuaikan diri dengan kebrhasilan-keberhasilan dan kegagalan yang mereka alami selama ini. Tetapi jika mengalami kegagalan pada tahap ini maka yang mereka rasakan adalah hanya rasa putus asa dan hidup yang mereka jalani selama ini tidaklah berguna.
 Sedangkan Perkembangan Kepribadian menurut Freud......

Freud berpendapat bahwa kpribadian pada dasarnya telah terbentuk pada akhir tahun kelima dan perkembangan selanjutnya hanya menghaluskan struktur dasarnya saja. Kepribadian berkembang berhubungan dengan 4 sumber tegangan pokok, yaitu:
  • Proses pertumbuhan fisiologis.
  •  Frustasi.
  • Konflik.
  • Ancaman
Dengan adanya 4 sumber tegangan tersebut, seseorang harus belajar cara untuk mereduksi atau mengurangi tegangan-tegangan tersebut, dan itu disebut Perkembangan Kepribadian.

Cara apa saja sih yang dapat digunakan untuk menguranginya??

Ada 2 cara, yaitu identifikasi dan pemindahan obyek.

  • Identifikasi, merupakan cara bertingkahlaku seperti orang lain

Kok pengertian identifikasi sama seperti imitasi ya??

Sebenarnya secara garis besar sama,tetapi imitasi sebenarnya meniru orang lain yang prosesnya itu secara disadari, sedangkan identifikasi proses terjadinya secara tidak disadari dan tidak semua hal diikuti atau ditiru, hanya hal-hal tertentu yang dianggapnya dapat menolong untuk mencapai sebuah tujuan atau menjadi lebih baik.

  • Pemindahan Obyek, merupakan cara mengurangi ketegangan dengan memindahkan ketegangan tersebut ke obyek lain yang dapat memberikan kepuasan.

Tugas saya yang ketiga adalah apa yang dimaksud dengan Kepribadian sehat.....??

Kepribadian sehat yang saya ketahui adalah dimana orang-orang mampu secara sadar mengatur tingkah laku mereka dan bertanggungjawab terhadap nasib mereka sendiri dan orang-orang yang sehat secara psikologis mengetahui diri mereka itu “siapa” dan “apa”, serta orang-orang yang sehat kepribadiannya mengetahui kekuatan dan kelemahan, kebaikan dan keburukan mereka dan umumnya mereka adalah orang yang sabar dan menerima hal-hal tersebut. Mereka tidak memiliki keinginan untuk menjadi yang bukan mereka, walaupun sebenarnya mereka dapat melakukannya demi tuntutan dari lingkungan, tapi mereka tidak mengkaburkan atau mengacaubalaukan peranan tersebut dengan peranan mereka yang sebenarnya.


Daftar Pustaka
Asmadi, NS.Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta; Buku Kedokteran EGC.
 Drs. Effendy, nasrul. 1997. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2, Jakarta; Buku        Kedokteran EGC.
Hall.S,Calvin dan Gardner Lindzey. 1993. Teori-Teori Psikodinamik(Klinis), Yogyakarta; Kanisius.
Schultz,duane. 2011.  Psikologi Pertumbuhan Model-Model Kepribadian Sehat,Yogyakarta; Kanisius.
Semiun, Yustinus,OFM. 2006. Kesehatan Mental 1, Yogyakarta; Kanisius.
Siswanto .2007.  Kesehatan Mental Konsep, Cakupan dan Perkembangannya, Yogyakarta; Andi.