SEJARAH
ARTIFICIAL INTELEGENCE (AI)
Asal mula munculnya Ai atau kecerdasan
buatan (Anonim, dalam widyagama 2008) adalah berasal dari pemikiran Rene
Descartes abad ke-17, Rene mengungkapkan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-apa,
melainkan hanya mesin yang rumit, kemudian dilanjutkan dengan munculnya karya
dari Blaise Pascal yaitu mesin penghitung digital mekanis yang pertama kali di
tahun 1642.
Pada tahun 1950 adalah masa paling
berkembang untuk AI, dimana program pertama AI untuk menjalankan mesin Ferranti
Mark I di University of Manchester (UK) pada tahun 1951, merupakan sebuah
program permainan naskah yang ditulis oleh Christoper Strachey, serta permainan
catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz.
Tahun 1956 (Anonim, dalam widyagama
2008) seorang ahli yang bernama John McCarthy, membuat istilah kecerdasan
buatan pada konferensi pertamanya dan menemukan bahasa pemograman Lisp. Selain
itu, terdapat seorang Ahli yang bernama Alan Turing yang memperkenalkan “Alan
Test”, cara dalam mengoperasikan tes perilaku cerdas dan ada Joseph Weizenbaum
yang membangun ELIZA, yaitu merupakan chatterbot yang menerapkan Psikoterapi
Rogerian.
Seiring berjalannya waktu perkembangan
Artificial Intelligence (AI),sudah
kea rah bahasa computer Prolog yang dikembangkan oleh Alain Colmerauer. Pada tahun 1974, berkembangalah dimana
jaringan syaraf digunakan secara meluas dengan algoritma perambatan balik yang
dikemukakan oleh Paul John Werbos. Perkembangan AI semakin pesat hingga
sekarang, dapat dilihat pada tahun 2004, dimana DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency) membuat sebuah tantangan
untuk hadiah senilai 2 juta dolar dimana kendaraan dikemudikan sendiri tanpa
komunikasi dengan manusia, menggunakan GPS, computer dan susunan sensor yang
canggih, yang dapat melintasi ratusan mil daerah gurun yang menantang.
Artificial Intelligence
dan
Kognisi Manusia
Kognisi merupakan aktifitas berpikir
mengenai sesuatu hal dimana prosesnya mencari, menemukan dan memahami informasi
yang sudah didapat. Kemudian proses tersebut digunakan oleh manusia dalam hal
menyelesaikan masalah yang dihadapi, yang merupakan suatu hal yang tanpa
dsadari oleh manusia, yang mana hasil dari proses tersebut adalah tujuan.
Terdapat beberapa kelebihan dari kognisi manusia, yaitu:
1. Kognisi
manusia berkembang dengan sangat mudah, serta dalam hal menciptakan suatu
kreasi.
2. Kognisi
manusia, menggunakan pengalaman secara langsung tanpa harus melalui proses yang
rumit.
3. Kognisi
manusia tidak memiliki batasan.
Artificial
Intelligence merupakan kecerdasan buatan, yang berdasarkan
atas kognisi manusia. Dimana dapat dilihat dari proses kerja AI adalah adanya input
kemudian dilanjutkan dengan adanya proses, kemudian menghasilkan output. Proses ini sama halnya
dengan kognisi manusia dimana adanya masukan atau stimulus dari panca indera,
kemudian diproses didalam memori dan menghasilkan keluaran atau output berupa
keputusan dan tujuan. Terdapat beberapa kelebihan dari AI, yaitu:
1. Kecerdasan
buatan lebih cepat dan baik dalam mengerjakan suatu hal
2. Kecerdasan
buatan mudah untuk digandakan
3. Kecerdasan
buatan memiliki konsistensi yang tinggi.
Artificial Intelligence
dan
Sistem Pakar
1. Eliza
Eliza merupakan system pakar yang
ada pertama kalinya, yang dikembangkan oleh Joseph weizenbaum di MIT, system
pakar ini adalah program computer yang digunakan untuk keperluan terapis. Dalam
program ini, sang pengguna berkomunikasi layaknya sedang melakukan konsultasi
dengan seorang terapis. Seperti dibawah ini:
Eliza: Hello. I am ELIZA. How can I
help you?
Klien: My name is Balza.
Eliza: I have told you before, I do
not care about names.
Klien: I don’t have any money.
That’s my problem.
Eliza: Why do you say your problem?
Klien: Because you asked me.
Eliza: Do any other reasons not come
to mind?
Klien: No.
Eliza: You are being a bit negative.
Klien: Why?
Eliza: Please go on.
Klien: OK. I am bankrupt.
Eliza: How long have you been
bankrupt?
Klien: A year.
Eliza: Please go on.
Klien: So, what should I do?
Eliza: Does that question interest
you?
Klien: Yes, how can I make big
money?
Eliza: You are sure?
Klien: Of course I’m sure.
2. Parry
Merupakan
system pakar yang dikembangkan oleh psikiater Kenneth Colby di Stanford
University, dimana Colby membuat system pakar berkomunikasi dengan sebagai
paranoid, seperti yang ada dibawah ini:
Psikiater: Why are you in the
hospital?
Parry: I shouldn't be here.
Psikiater: Who brought you here?
Parry: The police.
Psikiater: What trouble did you have
with the police?
Parry: Cops don't do their job.
Psikiater: What do they do instead?
Parry: Cops arrest the wrong people.
Psikiater: They arrest the right
ones sometimes
Parry: The law should get those
Italian crooks.
Psikiater: Are you Italian?
Parry: My background is British but
I was born in this country.
Psikiater: Do you know any Italian
crooks?
Parry: I try to avoid the
underworld.
3. Net
Talk
Sistem
pakar ini merupakan aplikasi atau program yang berbeda dari yang sebelumnya,
dimana Net Talk adalah aplikasi belajar mengucapkan teks bahasa inggris yang
telah dituliskan sebelumnya menjadi teks yang akhirnya ditampilkan menjadi
masukan dan melakukan pencocokan transkripsi fonetik. Para ahli juga menyatakan
bahwa dengan belajar membaca saja telah melibatkan begitu banyak mekanisme
kompleks yang melibatkan banyak sekali bagian dari otak manusia. Tugas utama
Net Talk sebenarnya adalah untuk belajar asosiasi antara pengucapan dan urutan
huruf dengan benar, berdasarkan konteksnya.
PENGGUNAAN
AI DALAM DIAGNOSA
Dalam
diagnose terutama bidang psikologi, ada beberapa tes yang telah menggunakan
kecerdasan buatan. Salah satunya adalah tes MBTI atau biasa disebut tes
kepribadian, dapat dilihat banyaknya tes kepribadian yang muncul secara online,
dimana setelah mengjawab beberapa pertanyaan, sudah dapat diketahui hasilnya,
yang tidak memerlukan banyak waktu dan usaha.
Kusumadewi, S.(2003). Artificial
Intelligence Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Solso.Robert.
2008. Psikologi Kognitif Edisi ke-8. Jakarta: Penerbit Erlangga.