Yeahhh....
akhirnya masuk semester 4 :D dan seperti biasa tugas softskill selalu ada dari
semester 1 hingga sekarang .... tapi bedanya tugas softskill saya yang
sekarang adalah mengenai “Kesehatan Mental”...... :O
Yahhh... jujur ja
sebenarnya pas tau dapat matakuliah softskill “kesehatan mental” saya sempat
bingung kesehatan mental?? Maksudnya paa??
Dan kalian pasti juga bingung “kesehatan mental” truz harus sesehat pa
sih mangnya mental kita??
Untuk menjawab
semua pertanyaan itu gw akan mulai dari....
“Sehat....”
Sehat menurut
saya tidak ada keluhan-keluhan dan penyimpangan-penyimpangan atas tubuh kita...
Sedangkan menurut
para ahli...
- Parson, sehat merupakan kemampuan optimal seseorang untuk menjalankan peran dan tugsnya secara efektif.
- Parkins, sehat itu merupakan keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk, fungsi tubuh dan berbagai faktor yang mempengaruhinya
- White, sehat adalah keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa tidak memiliki keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan apapun.
- UU Kesehatan RI No 23 Tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera tuubuh,jiwa, sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Dan apa sih yang dimaksud sehat secara
fisik,psikis dan sosial??
- Sehat secara fisik itu tubuh yang terbebas dari penyakit-penyakit fisik, tidak memiliki kecacatan serta kelemahan fisik dalam berbagai bentuk.
- Sehat secara psikis, orang yang terbebas dari segala bentuk kelainan perilaku dan gangguan kejiwaan ( introvert, maniac, gangguan orientasi seks, paranoid, cemburu berlebihan, serta rasa cemas,waspada, dan takut yang berlebihan) atau dapat dikatakan terdapat kesadaran psikologis dari individu terhadap keberadaan serta kedudukannya ditengah komunitas.
- Sehat secara sosial, orang yang dapat diterima dalam kehidupan sosialnya (Kehidupan keluarga, tetangga serta masyarakat)
Truss “kesehatan
mental” awalnya darimana??
Pada abad 19,
dimana terjadi perubahan dalam menangani penderita penaykit mental oleh Philip
Pinel dan Dorothea Dix yang memunculkan cara yang lebih manusiawi dengan tidak
merantai pasien-pasien penyakit mental.
Masuk pada ahun
1920-1930, terjadi perubahan treatment untuk menangani para penderita penyakit
mental di Eropa, dan perubahan treatmentnya adalah
- Treatment yang dilakukan didalam rumah sakit diganti dengan treatment diluar rumah sakit.
- Treatment yang dilakukan tidak perlu adanya sertifikasi.
- Treatment dilakukan dirumah pasien, agar pasien merasa lebih nyaman.
Sedangkan pada
tahun 1940, dalam terapi untuk menangani para penderita penyakit mental
menggunakan teknik elektroterapi atau mengaplikasikan listrik ke otak.
Pada tahun
1952-1960, untuk menangani para
penderita penyakit mental selain menggunakan treatment-treatment yang diatas,
mereka juga diberikan obat antipsikotik kovensional.
Akhirnya pada
tahun 1961, Thomas Szasz menyatakan bahwa sakit mental sebenarnya tidaklah
betul-betul sakit, tetapi merupakan tindakan seseorang yang secara mental
tertekan karena harus bereaksi terhadap lingkungannya, dan sampai sekarang
masih digunakan.
Jadi, sebenarnya
sakit mental itu adalah ketidakmampuan seseorang dalam menghadapi
tuntutan-tuntutan dari lingkungannya yang akhirnya membuat ia menjadi tertekan
yang akhirnya memunculkan perilaku-perilaku yang menurut banyak orang adalah
perilaku yang tidak normal.
Tugas saya yang
ke-2 mengenai “Perkembangan Kepribadian.....”
Perkembangan
kepribadian yang saya ketahui ada 2, yang pertama adalah menurut Erikson dan
yang kedua adalah menurut Freud.
Berikut adalah
penjelasan mengenai Perkembangan Kepribadian menurut Erikson......
- Menurut Erikson terdapat 8 tahap perkembangan dimana 4 tahap yang pertama terjadi pada masa bayi dan anak-anak, sedanagkan tahap ke-5 terjadi pada masa adolsence atau remaja dan 3 tahap terakhir terjadi pada masa dewasa dan lanjut usia.
8 Tahap itu
antara lain:
- Kepercayaan Vs Kecurigaan, tahap ini terjadi selama tahap sensorik-oral, dimana dasar pengharapan bayi terjadi pada hubungan-hubungan pertama dengan orangtua keibuan dan dapat dipercaya terhadap kebutuhan-kebutuhannya. Jika tidak terjadi atau mengalami kegagalan pada tahap diatas maka akan timbul rasa curiga atau ketidakpercayaan bayi pada sang ibu.
- Otonomi Vs Perasaan Malu dan Keragu-raguan, pada tahap ini anak mempelajari apa yang diharapkan dari dirinya (kewajiban dan haknya). Jika sang anak mampu mengendalikan diri maka akan timbul rasa bangga, sedangkan jika sang anak kehilangan atau tidak mampu mengontrol dirinya sendiri maka akan timbul rasa malu dan ragu-ragu.
- Inisiatif Vs Kesalahan, pada tahap ini adalah hasil dari tahap sebelumnya. Jika pada tahap sebelumnya sang anak berhasil maka akn timbul rasa inisiatif, sedangkan jika pada tahap sebelumnya terjadi kegagalan maka pada tahap ini sang anak akan memiliki perasaan bersalah dalam mencapai tujuannya.
- Kerajinan Vs Inferioritas, pada tahap ini anak sudah masuk pada masa sekolah dimana perhatiannya telah terpusatkan pada kegiatan sekolah dan tugas-tugas sekolah. Jika pada tahap ini terjadi kegagalan maka anak tersebut memiliki perasaan rendah diri karena takut tidak berhasil dalam kegiatan serta tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
- Identitas Vs Kekacauan Identitas, pada tahap ini adalah masa remaja dimana remaja masuk pada tahap mencari identitas diri, karena mereka dituntut untuk mengetahui “Siapa saya??” dan “Siapa saya dalam masyarakat??” Jika terjadi kegagalan maka ia akan mengalami perasaan terisolasi, cemas dan hampa (Kekacauan identitas).
- Keintiman Vs Isolasi, tahap ini terjadi pada orang-orang dewasa awal (20-40 tahun) dan pada tahap ini orang-orang dewasa awal menginginkan hubungan-hubungan yang intim dan akrab. Jika mengalami kegagalan maka ia akan mengisolasi dirinya atau membatasi dirinya dalam berhubungan dengan orang lain.
- Generativitas Vs Stagnasi, tahap ini terjadi pada orang-orang paruh baya (50-60 tahun) dimana mereka akan lebih memperhatikan apa yang telah mereka hasilkan selama ini dan apa yang telah mereka lakukan untuk generasi-generasi muda. Jika pada tahap ini terjadi kegagalan maka mereka akan mengalami stagnasi atau terhenti pada tahap ini.
- Integritas Vs Keputusasaan, tahap yang terjadi pada lansia (70-80 tahun) dimana keadaan seseorang setelah memelihara benda-benda dan orang-orang yang mereka sayangi dan jika tahap ini berhasil, maka mereka akan menyesuaikan diri dengan kebrhasilan-keberhasilan dan kegagalan yang mereka alami selama ini. Tetapi jika mengalami kegagalan pada tahap ini maka yang mereka rasakan adalah hanya rasa putus asa dan hidup yang mereka jalani selama ini tidaklah berguna.
Sedangkan
Perkembangan Kepribadian menurut Freud......
Freud berpendapat
bahwa kpribadian pada dasarnya telah terbentuk pada akhir tahun kelima dan
perkembangan selanjutnya hanya menghaluskan struktur dasarnya saja. Kepribadian
berkembang berhubungan dengan 4 sumber tegangan pokok, yaitu:
- Proses pertumbuhan fisiologis.
- Frustasi.
- Konflik.
- Ancaman
Dengan adanya 4
sumber tegangan tersebut, seseorang harus belajar cara untuk mereduksi atau
mengurangi tegangan-tegangan tersebut, dan itu disebut Perkembangan Kepribadian.
Cara apa saja sih
yang dapat digunakan untuk menguranginya??
Ada 2 cara, yaitu
identifikasi dan pemindahan obyek.
- Identifikasi, merupakan cara bertingkahlaku seperti orang lain
Kok pengertian identifikasi sama seperti
imitasi ya??
Sebenarnya secara garis besar sama,tetapi
imitasi sebenarnya meniru orang lain yang prosesnya itu secara disadari,
sedangkan identifikasi proses terjadinya secara tidak disadari dan tidak semua
hal diikuti atau ditiru, hanya hal-hal tertentu yang dianggapnya dapat menolong
untuk mencapai sebuah tujuan atau menjadi lebih baik.
- Pemindahan Obyek, merupakan cara mengurangi ketegangan dengan memindahkan ketegangan tersebut ke obyek lain yang dapat memberikan kepuasan.
Tugas saya yang
ketiga adalah apa yang dimaksud dengan Kepribadian sehat.....??
Kepribadian sehat
yang saya ketahui adalah dimana orang-orang mampu secara sadar mengatur tingkah
laku mereka dan bertanggungjawab terhadap nasib mereka sendiri dan orang-orang
yang sehat secara psikologis mengetahui diri mereka itu “siapa” dan “apa”,
serta orang-orang yang sehat kepribadiannya mengetahui kekuatan dan kelemahan,
kebaikan dan keburukan mereka dan umumnya mereka adalah orang yang sabar dan
menerima hal-hal tersebut. Mereka tidak memiliki keinginan untuk menjadi yang
bukan mereka, walaupun sebenarnya mereka dapat melakukannya demi tuntutan dari
lingkungan, tapi mereka tidak mengkaburkan atau mengacaubalaukan peranan
tersebut dengan peranan mereka yang sebenarnya.
Daftar Pustaka
Asmadi, NS.Kep. 2005.
Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta;
Buku Kedokteran EGC.
Drs. Effendy, nasrul. 1997. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Edisi 2, Jakarta; Buku Kedokteran
EGC.
Hall.S,Calvin dan
Gardner Lindzey. 1993. Teori-Teori
Psikodinamik(Klinis), Yogyakarta; Kanisius.
Schultz,duane. 2011.
Psikologi
Pertumbuhan Model-Model Kepribadian Sehat,Yogyakarta; Kanisius.
Semiun,
Yustinus,OFM. 2006. Kesehatan Mental 1, Yogyakarta;
Kanisius.
Siswanto .2007. Kesehatan
Mental Konsep, Cakupan dan Perkembangannya, Yogyakarta; Andi.
Uni, bahasanya gaul abis. Like this ! :D
BalasHapuswaaaahhh sip siph dah :D
BalasHapuslike this yooww :)
BalasHapuswaaah kecelaah ini :)
BalasHapuswah jjang sekali..
BalasHapusbahasanya anak muda banget :D