Senin, 22 November 2010

MANUSIA DAN PENDERITAAN

1. PENGERTIAN

Penderitaan berasal dari kata derita, dimana kata derita berasal dari bahasa sansekerta yang artinya menahan dan menanggung. Derita adalah menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Intensitas penderitaan memiliki tingkatan tertentu mulai dari yang ringan hingga yang berat, tetapi peranan dari setiap individu atau manusia juga dapat menentukan intensitas penderitaan. Terkadang suatu kejadian atau peristiwa dapat dianggap penderitaan oleh seseorang tetapi belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Suatu penderitaan dapat pula menjadi sebuah energy untuk bangkit bagi seseorang atau langkah awal untuk mencapai kebahagiaan dan kenikmatan.
Penderitaan dapat dialami oleh semua orang, dimana itu merupakan “risiko” kehidupan. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan dan memberikan penderitaan atau kesedihan kepada umatnya, agar manusia sadar untuk tidak melupakan diri-Nya. Pada umumnya manusia sudah diberikan tanda, hanya tinggal mampukah manusia tanggap terhadap peringatan yang diberikan-Nya? Tanda demikian dapat berupa mimpi atau melalui membaca Koran tentang terjadinya penderitaan. Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialami akan cepat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepada-Nya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Dalam kepasrahan demikian akan diperoleh kedamaian dalam hatinya, sehingga secara bertahap akan berkurang penderitaan yang dialaminya dan akhirnya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya.
Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan, bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam kehidupannya? Dalam hal ini Penderitaan fisik yang dialami setiap manusia tentu akan diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis, dalam menyembuhkannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya, dan para ahli lebih banyak membantu saja. Semua hal tersebut merupakan “risiko” karena seseorang mau hidup, jadi enak atau tidak enak, bahagia atau sengsara merupakan masalah yang wajib diatasi.

2. SIKSAAN
Siksaan biasa diartikan dalam siksaan badan atau jasmani dan siksaan rohani atau jiwa, dari siksaan yang dialami oleh seseorang maka timbul penderitaan. Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca dalam berbagai media massa.
Siksaan yang sifatnya psikis contohnya kebimbangan, ketakutan dan kesepian.
 Kebimbangan : Dapat dialami oleh seseorang saat tidak dapat menentukan pilihan yang terbaik untuk dirinya. Akibat dari kebimbangan seseorang adalah orang tersebut berada dalam keadaan yang tidak menentu, hingga orang tersebut merasa tersiksa dalam hidupnya. Bagi orang yang lemah cara berpikirnya, kebimbangan yang muncul akan lama dialaminya, hingga menjadi siksaan yang berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat cara berpikirnya, maka akan cepat mengambil keputusan, hingga kebimbangan yang ada akan cepat diatasi.
 Ketakutan : Cara lain untuk menimbulkan siksaan batin. Jika muncul rasa takut yang berlebihan yang tidak sesuai dengan tempat, disebut Phobia. Banyak sebab orang merasa ketakutan, yaitu:
-Berada di tempat tinggi (Gamang)
-Kegelapan
-Kegagalan
-Ditempat terbuka
-Kesakitan
 Kesepian : Dalam hal ini kesepian yang dialami bukan kesepian yang berasal dari lingkungan melainkan berasal dari hati seseorang yang merasa kesepian. Sama seperti kebimbangan, kesepian harus cepat diatasi agar seseorang tidak terus menerus merasakan penderitaan batin. Manusia adalah makhluk homo socius, untuk menghilangkan rasa kesepian maka harus cepat mencari sahabat yang dapat diajak berkomunikasi.


3. KEKALUTAN MENTAL
Kekalutan mental adalah penderitaan batin, dimana dapat diartikan kedalam gangguan kejiwaan dimana seseorang tidak dapat menghadapi persoalan yang harus diatasi sendiri, hingga dapat menimbulkan tingkah laku yang kurang wajar.
Gejala-gejala bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental:
 Sering merasakan pusing, demam, nyeri pada lambung, dan sesak nafas (pada jasmani)
 Takut, mudah marah, cemas, cemburu, apatis, patah hati (pada jiwa)

Tahap-tahap gangguan kejiwaan:
 Muncul gejala-gejala kehidupan baik rohani maupun jasmani.
 Selalu lari dari permasalahan, tidak pernah dapat menyelesaikan msalahnya.
 Muncul kekalutan dan akhirnya yang bersangkutan mengalami gangguan.

Proses kekalutan mental dapat merubah seseorang ke dua arah yaitu:
 Positif
 Negatif
Dalam proses menuju negative maka akan mucul frustasi, dimana frustasi tersebut terbagi kedalam beberapa bentuk yaitu:
 Agresi : Kemarahan yang muncul akibat dari emosi yang tidak terkendali, dimana dapat mengakibatkan terjadinya hipertensi atau tindakan yang membahayakan orang lain.
 Regresi : Reaksi yang bersifat kekanak-kanakan, misalnya menangis sampai meraung-raung, memecahkan barang, berteriak.
 Fiksasi : Reaksi yang timbul dengan melukai diri sendiri, misalnya membenturkan kepala pada benda keras.
 Proyeksi : Melemparkan kelemahan sendiri pada orang lain.
 Identifikasi : Menyamakan diri dengan seseorang yang lebih baik dari diri sendiri dalam imaginasi.
 Narsisme : Dimana mencintai diri sendiri secara berlebihan, hingga merasa bahwa dirinya lebih baik daripada orang lain.
 Autisme : Menutup diri dari dunia rill, dimana orang tersebut puas akan fantasinya sendiri yang akhirnya dapat pula menjurus ke sifat yang sinting.

Penderita kekalutan mental banyak terdapat di lingkungan seperti:
 Kota-kota besar
 Wanita
 Orang yang tidak beragama
 Anak-anak muda
 Orang yang terlalu mencintai materi
Penderitaan atau siksaan yang dialami manusia memang sebuah beban yang berat, hingga membuat dunia menjadi neraka dalam kehidupannya. Bagi manusia yang tidak mampu lebih lama menderita, maka akn terlontar kata-kata “lebih baik mati daripada hidup” dengan kematian maka penderitaan yang dialami oleh manusia tersebut berakhir pula, akhirnya manusia yang terlalu menderita dan putus asa selalu memakai jalan pintas dengan cara bunuh diri.

4. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Penderitaan adalah bagian dari kehidupan manusia yang bersifat kodrat, jadi terserah pada manusia itu sendiri dalam mengurangi atau menghilangkan penderitaan semaksimal mungkin. Manusia adalah makhluk yang berbudaya, dengan menggunakan budayanya, manusia akan berusaha untuk mengatasi penderitaan yang dialaminya. Hal tersebut dapat membuat manusia itu menjadi kreatif, baik bagi penderita ataupun orang lain yang mengamati penderitaan.
Penderitaan disebut sebagai kodrat manusia, maksudnya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, dimana ditakdirkan bukan hanya untuk kebahagiaan tetapi juga menderita. Oleh sebab itu manusia hidup tidak boleh pesimis, tetapi harus selalu optimis dimana manusia itu sendiri harus mengatasi kesulitan dalam kehidupan.
Pembebasan dari penderitaan yaitu meneruskan kelangsungan hidup, dengan cara berjuang menghadapi tantangan hidup dalam masyarakat sekitar, alam lingkungan dengan waspada dan juga harus disertai dengan doa kepada Tuhan agar terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kelalaian manusisa adalah sumber malapetaka yang dapat menimbulkan penderitaan. Penderitaan yang dialami sendiri oleh manusia yang bersangkutan dapat juga dialami oleh orang lain.


5. PENDERITAAN, MEDIA MASSA DAN SENIMAN
Dalam dunia modern seperti saat ini dapat terjadi penderitaan yang lebih besar, hal tersebut dapat dibuktikan dengan kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia mengalami penderitaan. Pembuatan pabrik senjata, bom atom, peluru kendali, pabrik bahan kimia adalah sumber terjadinya penderitaan manusia. Beberapa sebab lain yang menyebabkan timbulnya penderitaan manusia adalah kecelakaan, bencana perang, dan bencana alam.
Berita yang menyangkut penderitaan manusia silih berganti mengisi layar tv, Koran dan pesawat radio, dengan tujuan agar orang yang menyaksikan dapat ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia dan dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Media massa adalah alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan kejadian penderitaan manusia secara cepat kepada seluruh masyarakat, dengan begitu masyarakat dapat menilai untuk menentukan sikap antara sesama terutama bagi yang merasa simpati. Tapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, hingga para pembaca atau penonton dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
6. PENDERITAAN DAN SEBABNYA
Penderitaan manusia secara sederhana dapat dikelompokkan berdasarkan sebab timbulnya, yaitu:
 Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan dengan sesame manusia dan hubungan dengan alam sekitar. Penderitaan tersebut biasa disebut nasib buruk. Perbedaan nsaib buruk dengan takdir adalah kalau takdir berarti Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk manusialah yang menyebabkannya.
 Penderitaan yang timbul karena penyakit


7. PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderitaan akan memperoleh pengaruh bermacam-macam, sikap yang timbul dapat berupa sikap positif atau sikap negative. Sikap negative maksudnya penyesalan karena tidak bahagia, kecewa, putus asa dan ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negative, dapat muncul sikap anti seperti tidak punya gairah hidup. Sikap positif adalah sikap optimis dalam mengatasi penderitaan hidup, yaitu hidup bukanlah rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan dalam membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan tersebut hanyalah sebuah bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya tidak akan mudah menyerah dan kreatif.
Apabila sikap positif dan sikap negative dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca atau penonton, maka para pembaca atau penonton akan memberikan penilaian yang dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan untuk memperbaiki keadaan. Keadaan yang sudah tak sesuai dapat ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai, dimana keadaan yang berupa hambatan harus segera disingkirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar